Pages

Friday, March 25, 2011

Gadis Kecil dan Ayah

Cinta untukmu bukanlah seperti cinta pada orang lain. Cinta untukmu itu berarti mencintai dalam diam dan bukan dengan kata. Cinta untukmu itu berarti berbentuk tindakan. Cinta untukmu itu akan selalu berbentuk cinta dari anak kecil. Sederhana. Sesederhana Kau mengekspresikan segalanya. Sesederhana aku membuktikannya.

Cerita tentang kita, entah harus berapa banyak yang harus kutuliskan. 20 tahun lebih bukanlah waktu yang sedikit untuk dikisahkan. 20 tahun. Ternyata sudah selama ini kau memperjuangkan segalanya untukku. 20 tahun yang cukup sulit ya? Kau ternyata adalah orang hebat yang mampu bertahan selama 20 tahun ini, dan kurasa untuk 20 tahun kedepan kemudian 20 tahun kedepan lagi. Sampai aku berada pada titik tidak mampu mengisahkan lagi segala hal tentang kita, Kau tetaplah sosok hebat.

Jadi harus ku awali dari mana kisah kita? Bagaimana kalau tentang Kau yang selalu terlambat menyadari bahwa aku bukan lagi ada dalam kategori anak kecil? Ya. Saat semua orang mengatakan bahwa aku sudah besar dan pantas untuk dilepas di kota yang lain, Kau justru mengatakan dengan lantang bahwa aku masih terlalu kecil. Atau ketika semua orang menyatakan dengan jelas bahwa sebentar lagi mungkin akan ada upacara pernikahan yang harus kau adakan, Kau justru sibuk mempersiapkan lanjutan sekolah ku. Atau ketika semua orang menanyakan pasangan padaku, Kau sibuk menyuruhku kuliah. Atau ketika banyak orang merencanakan untuk bekerja pada usia 22 tahun, sedang Kau justru mengatakan aku masih terlalu kecil untuk bekerja. Dan usia 20 tahun ternyata tetap saja Kau pandang sebagai angka yang masih pantas disebut kecil. Entah pedoman mana yang Kau anut. Sampai sekarang akupun masih kurang mengerti.

20 tahun yang lalu, aku masih dalam gendongan mu. Dan saat ini seharusnya aku tidak lagi berhak mendapatkan gendongan, bukan? Kau tidak lagi muda. Aku bukan lagi bayi. Kau sudah mulai menua. Sedang aku dalam tahap pendewasaan. Pada nyatanya, aku tetap saja masih dalam gendongan mu. Meski dalam kuantitas yang berbeda. Jadi, apa itu berarti aku masih saja dipandang kecil? Saat ini, aku memandang foto mu yang mencium ku saat aku masih bayi. Kupikir, ciuman itu takkan pernah ada lagi. Kupikir ciuman itu hanya dianugrahkan untuk bayi-bayi mungil saja. Nyatanya, masih tetap ada ciuman itu untuk aku yang berusia 20 tahun. Lagi-lagi, apa ini karena Kau yang selalu memandang ku masih dalam sosok anak kecil? 

Paa, kisah ini ada bukan karena aku benci. Kisah ini ada bukan karena aku tak suka. Kisah ini justru kisah paling indah yang kurasa pantas untuk kupamerkan. Untuk ku ceritakan. Entah apa maksud dari segala tindakan mu, tapi biarlah aku menganggap ini adalah cara mu menyayangi ku. Biarlah aku menganggap ini adalah caramu menunda kedewasaan ku, agar Kau tak terlalu cepat melepaskan tanggung jawab mu atas aku. Biarlah aku menganggap ini adalah caramu untuk tetap memiliki gadis kecil mu dulu.

Maaf untuk segala hal yang kubantah atau harapan mu yang ku pupuskan. Maaf untuk tuntutan yang terlalu besar saat berhadapan dengan mu. Maaf untuk sayang yang tak pernah terucap. Maaf untuk kesulitan yang kuhadirkan. Atau kehadiran yang membuatmu bingung. Maaf untuk sikap kritis yang terlalu tajam. Maaf untuk perjalanan yang mungkin kurang Kau kehendaki.

Terimakasih untuk bertahan sampai pada titik ini. Terimakasih untuk keberadaan mu. Terimakasih untuk segala perjuangan. Terimakasih untuk usahamu. Terimakasih untuk kisah yang dulu sering kau ceritakan. Terimakasih untuk pengorbanan. Terimakasih untuk prioritas yang Kau ciptakan untuk keluarga. Terimakasih untuk pelajaran hidup yang sering Kau gambarkan. Terimakasih untuk hal-hal terbaik yang selalu Kau coba untuk dihadirkan. Terimakasih untuk kebanggaan yang tetap ada meski aku tak pernah sesuai dengan ekspektasi mu.

Aku masih akan tetap menjadi gadis kecil mu, Paa. 

2 comments:

Mitha said...

saya suka..
bisa saya copy..???
:)

Novia Irianti said...

silahkan mitha ...
asal dicantumin sumbernya yaa ??
trus aq minta linknya jg ,, blh ?? :)

tengkyu for read ...

Post a Comment