Pages

Monday, September 14, 2020

My Personality

#30DaysWritingChallenge

Day-1

Sebelum memulai challenge ini, ijinkan saya mengucapkan "selamat datang kembali" teruntuk diri saya sendiri. Menantang diri untuk mulai menulis lagi saat ini rasanya seperti memaksa pulang kampung disaat tidak libur. Menyenangkan tapi juga khawatir. Khawatir tidak punya cukup waktu, khawatir segalanya terasa terburu-buru dan tidak bisa dinikmati, sekaligus senang. Senang berharap bisa melarikan diri sejenak dari riuh dan hingar bingar isi kepala. 

Sejujurnya menulis topik ini adalah yang seringkali saya hindari. Kepribadian saya. Dalam proses menulis ini sesungguhnya saya berdoa semoga saya cukup mengenal  dan cukup bisa menilai diri saya sendiri. Kalau boleh saya pengakuan dosa, terkadang saya terlalu sibuk menganalisis orang lain sampai lupa jalan pulang untuk menganalisis diri sendiri. Who's with me?

Mungkin saya harus mulai dengan:

"Woman outside, man inside." Hahaha.

Sebenarnya ini mencontek dari penuturan orang-orang disekitar saya selama ini. Lalu, berdasar pada tes yang pernah iseng tidak berhadiah saya kerjakan dalam buku "Why Men Don't Listen & Women Can't Read Maps", hasil skor saya menunjukkan hasil skor cara otak saya berpikir ada diambang batas skor yang biasanya dimiliki laki-laki. But, thanks God, I can't read maps! Setidaknya, itu adalah salah satu hal yang paling wanita dalam diri saya dan harus dipertahankan. Selamat!

Selanjutnya, jangan berharap saya bisa dengan sukarela menjalani sesuatu terutama tentang prinsip atau jalan hidup yang tidak saya sukai. I don't care what you say, I live my own life. Menjalani hidup sesuai dengan standar orang lain buat saya adalah hal yang menguras tenaga dan sia-sia. Bagi saya, hidup bukanlah sekolah melainkan belajar. Dalam hidup tidak ada level atau istilah "naik-tidak naik", tapi bagaimana kita berproses mengambil nilai dari kejadian yang dijalani. Jadi, saya tidak perlu menjalani ujian yang sama dengan orang lain, bukan?

Jangan berharap menemukan saya dalam keramaian, bahkan meski di tempat tersebut ada diskon dimana-mana. Hahaha. (Sombong ala anak sultan!). Oh, oke! Kecuali kalau itu diskon buku besar-besaran. Lahir dan sempat besar di lembah sepertinya memang memiliki pengaruh cukup besar bagi saya.

Itu saja? 

Sebenarnya tidak. 

Tapi menulis 3 hal ini saja, energi saya habis untuk menganalisis. Menemukan jalan kepada diri sendiri memang bukan pekerjaan mudah. 

0 comments:

Post a Comment