Pages

Monday, September 21, 2020

Single and Happy

 #30DaysWritingChallenge

Seharusnya Day-6!

Yup! Ini curang. Kalau pada saat day-5 kemarin alasan saya adalah overtime, untuk day-6 ini alasan saya karena para keponakan kesayangan saya kemarin sempat menginap. So, I took care of them. Mencari alasan memang selalu mudah!

Single and happy.

Saya sendiri agak heran dengan munculnya tema ini dalam writing challenge. Buat saya, single dan happy tidak perlu dihubung-hubungkan. Tidak ada yang bisa menjamin statusmu akan berhubungan dengan kebahagiaan. Karena bahagia bukan tentang apa saja yang kamu miliki, tapi tentang bagaimana kamu menilai apa yang kamu miliki.

Saya single. Dan saya bahagia.

That's right! Tapi bukan berarti kalau esok hari saya tidak single, artinya saya tidak bahagia. Saya bahagia karena saya menikmati kehidupan single saya. Banyak teman saya yang seumuran atau bahkan lebih muda, sekarang sedang sibuk memikirkan urusan sekolah anaknya. Sedang berkutat dengan urusan rumah atau sejenisnya. Kalau sekarang saya punya banyak waktu untuk menulis, beberapa teman saya mungkin sedang mencoba menenangkan anaknya yang sedang menangis. 

I'm almost 30, by the way. Dan menjadi wanita yang belum menikah dengan usia ini di Indonesia artinya saya harus sering menjadi tuli dari omongan orang. That's my secret being happy nowadays.

"Puas-puasin lah. Enakan juga single. Nggak usah mikir suami sama anak. Bisa goler-goler sampe siang."

"Nikahlah. Udah nggak jamannya jalan sendiri, kemana-mana sendiri. Masa nggak bosen kayak gitu terus?"

Sungguh nasehat-nasehat yang bertentangan. Lalu, saya sadar bahwa banyak orang sibuk menilai kebahagiaan orang sesuai dengan standar hidup mereka. Tapi dari situ juga saya belajar, bahwa sungguh tidak ada hubungannya antara statusmu dan kebahagiaan. Apapun statusmu, kau bisa dan berhak bahagia. Saya single, saya bahagia dan bukan berarti saya bisa mengutuk manusia-manusia yang sudah memutuskan untuk berkeluarga dengan mengatakan mereka tidak bahagia. Pun sebaliknya.

Satu yang perlu kita ingat bersama, 

tidak perlulah kita mengkerdilkan sesuatu hanya karena kita tidak menjalani hidup semacam itu. 

Pun, tidak perlulah berlebihan bangga terhadap apa yang kita jalani.

Bahagia adalah tentang bagaimana kamu mengolah rasa terhadap apa yang kamu miliki.

0 comments:

Post a Comment