Pages

Sunday, February 20, 2011

Dia Pusat Kebahagiaan

Mari bicara tentang Dia. Dia yang menjadi pusat kebahagiaan. Dia yang hidup sebagai poros kehidupan. Dia yang menjadi pemilik sebagian besar hati sampai saat ini. Dan mudah-mudahan sampai seterusnya.

Dia wanita tangguh. Bukan, Dia bukan wanita yang tidak menangis saat masalah menghadang di tengah perjalanannya. Dia wanita yang tetap mampu menegakkan badannya, berdiri dengan tegak dan berjalan seperti biasa setelah air mata selesai menunaikan tugasnya. Dia wanita sabar. Bukan, Dia bukan wanita yang sama sekali tidak pernah mengeluarkan amarah yang ada pada dirinya. Dia wanita yang tetap bersedia berada pada hari-harinya. Pun ketika hari-hari tersebut seperti menusuk nya perlahan.

Aku pernah bertanya, seperti apakah bentuk cinta sejati. Seberapa nyata keberadaannya. Dan ternyata Dia lah bentuk cinta sejati. Tanyakan padanya tentang bagaimana Dia mencintai orang lain, maka itulah bentuk cinta sesungguhnya. Dia adalah mahacinta.

TUHAN, jangan gantikan Dia dengan apapun yang ada pada dunia ini. Karena sungguh aku tak  mengharap apapun selain kehadiran Dia.

Maaf untuk kalimat sayang yang belum pernah terucap, Ma. Anggaplah tulisan ini sebagai bentuk pengganti dari kalimat itu, walaupun aku tau mama belum tentu akan membacanya kan? Biarlah. Aku hanya ingin menuliskan.


0 comments:

Post a Comment